Kepada generasi Kopassus yakni pertama harus menjiwai wawasan kebangsaan, jiwa nasionalime, dan patriotisme sebagai sikap dan perilaku kebangsaan. Kedua Kemampuan Kopassus harus mempelajari ancaman potensial dan faktual Ketiga sebagai Prajurit Kopassus jangan manja, harus disiplin, latihan fisik, latihan intelektual ,latihan spritual dan selalu introspeksi diri.
Pesan Jenderal ( Purn) Widjojo Soejono tersebut diatas disampaikan ketika Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo melakukan silaturahmi dikediamannya, Kamis ( 19/3/2015) .Danjen Kopassus pada acara tersebut didampingi Wadanjen Kopassus Kolonel Inf Santos G Matondang ,Ir Kopassus Kolonel Inf Kartika Adi Putranta dan Para Asisten Danjen Kopassus,
Brigjen TNI Widjojo Soejono sebagai Danpuspassus AD ke 6 ( 1967-1970) setelah serah terima jabatan dari Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo selanjutnya Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo memangku jabatan sebagai Pangdam I/Bukit Barisan .
Di era kepemimpinannya, pada tanggal 17 Juli 1967 Puspassus AD dimekarkan menjadi tiga Grup dan masing masing grup membawahi dua detasemen tempur. Seminggu kemudian, tepatnya 24 Juli 1967 ,Yon Sandha dikembangkan menjadi Grup-4 Puspassus AD.
Untuk meningkatkan semangat juang dan jiwa korsa personel Baret Merah, Brigjen Widjojo Soejono mengadakan lomba cipta Hymne baret Merah dan Mars Komando. Lomba tersebut dimenangkan oleh seniman Bing Slamet, kemudian diaransir oleh komponis Mochtar mbut dan dikoreksi syairnya oleh Brigjen Widjojo Soejono .
Sebagai seorang Komandan , Brigjen Widjojo Soejono sangat memperhatikan kesejahteraan anak buahnya , karena kesejahteraan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Salah satu upayanya dibentuk Yayasan Koperasi Baret merah ( Kobame) .
Sebagai Danpuspassus AD mengeluarkan kebijaksanaan memberikan tunjangan Kualifikasi Komando dan para , salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit. Setelah tiga tahun memimpin organisasi Puspassus AD lalu menjadi Pangdam XIII/Merdeka, Pangkat terakhir Jenderal (Purn) Widjojo Soejono.