
Dalam sambutannya, tokoh OPM Nikson Aroger dalam acara jamuan bersama Danjen Kopassus beserta para Perwira Kopassus ,Kamis ( 30/4/2015) ini mengisahkan tentang mengapa tanah Papua begitu ketinggalan dan dengan yang jauh dari beradapan dunia.Nikson menceritakan bahwa Tanah Papua telah dikuasai Belanda selama 117 tahun. Bermula dari tanggal 20 Agustus 1828, corporal Belanda memproklamirkan telah menguasai Tanah Papua Barat.
Tanah Papua kaya akan kekayaan alam, untuk itu banyak yang ingin menguasainya. Seperti Papua Barat dikuasai oleh Belanda, Papua Timur dikuasai oleh Jerman dan Papua Selatan dikuasai oleh Inggris.Sejak Tanah Papua dikuasai oleh Belanda, masyarakat Papua dijadikan masyarakat yang jauh dari peradaban.
” Orang Papua hidup seperti di jaman batu, tidak boleh berpendidikan, tidak boleh sekolah, tidak boleh beragama apapun, tidak boleh sejahtera, tidak boleh beradap dan itu sselama 117 tahun,” cerita Panglima OPM ini.
Tokoh Papua inipun menambahkan, bahwa masyarakat Papua tidak boleh meninggalkan tanah Papua, begitu juga orang Indonesia tidak boleh masuk atau datang ke tanah Papua.
” Sementara, orang Indonesia sudah maju, sudah bersekolah, beragama, sedangkan Papua belum dapat, Papua ditutup,” tambahnya.
” Orang Papua dihukum 117 tahun, orang Papua jadi jaman batu dan orang Papua jadi kapir karena tidak boleh beragama, dan orang Papua tidak boleh berbahasa melayu,” ungkap sedih sang Panglima.
Suatu ketika, cahaya mulai menerpa Tanah Papua…pada tanggal 17 Agustus 1945 Presiden RI pertama Sukarno dan wakilnya Hatta, memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Oleh kedua Proklamator ini, Papua dimasukkannyya ke dalam susunan proklamasi.
” Kami pun mulai merdeka,” kata Panglima.
Atas dasar semangat kemerdekaan inilah, orang Papua mulai bangkit dari keterpurukan. Dalam perjalanan waktu, orang Papua akhirnya mengetahui bahwa jumlah mereka lebih banyak ketimbang orang Belanda, dan orang Papua melakukan perlawanan dan menang, Belanda terusir dari tanah Papua.
Tahun 1962 diserahkan Tanah Papua ke Indonesia.